IHSG Anjlok 4%: Menko Perekonomian Beri Penjelasan"

 


IHSG Terjun Drastis Hari Ini, Menko Airlangga: Tak Perlu Cemas


Jakarta, Media Pemuda Indonesia — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan signifikan sebesar sekitar 4 persen pada hari ini. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, memberikan respons tenang terhadap situasi ini, menilai fluktuasi IHSG sebagai hal yang biasa dalam perdagangan harian.


Menurut Airlangga, penurunan sebesar 4 persen tidak perlu menimbulkan kepanikan. "IHSG itu fluktuatif setiap hari. Jadi, kita tidak perlu khawatir dengan penurunan ini," ujar Airlangga dalam konferensi pers di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, pada Senin (5/8/2024).


Penurunan tajam IHSG terjadi setelah sesi perdagangan saham kedua pada hari ini. Data dari RTI menunjukkan bahwa pada pukul 14.18 WIB, IHSG turun 4,18 persen ke posisi 7.002. Indeks LQ45 juga merosot 3,94 persen ke angka 883. Semua indeks saham utama menunjukkan penurunan.


Pada awal pekan ini, IHSG sempat mencapai level tertinggi 7.308,12 dan terendah 6.998,81. Sebanyak 600 saham mengalami penurunan, sedangkan 51 saham menguat dan 128 saham stagnan. Total frekuensi perdagangan mencapai 1.011.344 kali dengan volume perdagangan 18,2 miliar saham dan nilai transaksi harian sebesar Rp 9,9 triliun. Kurs dolar Amerika Serikat terhadap rupiah berada di sekitar 16.194.


Seluruh sektor saham mengalami tekanan. Sektor energi turun 5,56 persen, sektor bahan baku menyusut 5,76 persen, sektor industri merosot 4,08 persen, dan sektor non-siklikal melemah 2,52 persen. Selain itu, sektor siklikal turun 3,97 persen, sektor kesehatan menurun 1,4 persen, sektor keuangan merosot 3,2 persen, dan sektor properti berkurang 3,99 persen. Sektor teknologi juga turun 3,67 persen, sementara sektor transportasi menyusut 4,47 persen.


Menurut Herditya Wicaksana, analis PT MNC Sekuritas, penurunan IHSG sesuai dengan laporan pagi ini. IHSG masih rentan terhadap koreksi selama belum bisa menembus level resistance 7.354. “Sentimen global, terutama rilis data Non-Farm Payroll (NFP) yang melambat serta meningkatnya tingkat pengangguran di AS ke 4,3 persen, turut mempengaruhi pergerakan IHSG. Mayoritas bursa Asia juga mengalami penurunan yang cukup signifikan,” ujarnya.


Herditya juga mencatat bahwa pertumbuhan GDP Indonesia secara kuartalan menunjukkan performa yang baik, tetapi melandai jika dibandingkan dengan tahun lalu. “Sentimen global yang kuat dan tekanan jual yang besar masih mendominasi pasar,” tambahnya.


Sebelumnya, IHSG sudah menunjukkan penurunan pada sesi pertama perdagangan hari ini. Data dari RTI menunjukkan bahwa pada penutupan sesi pertama, IHSG turun 1,99 persen ke level 7.162. Pada sesi pertama, IHSG berada di level tertinggi 7.308,12 dan terendah 7.149,59. Sebanyak 473 saham mengalami penurunan, sedangkan 116 saham menguat dan 188 saham stagnan. Total frekuensi perdagangan mencapai 631.935 kali dengan volume perdagangan 13 miliar saham dan nilai transaksi sebesar Rp 6 triliun.


Sebagian besar sektor saham mengalami penurunan, kecuali sektor kesehatan yang naik 0,07 persen. Sektor energi merosot 2,58 persen, sektor bahan baku menyusut 2,62 persen, sektor industri berkurang 2,32 persen, dan sektor transportasi turun 2,09 persen. Selain itu, sektor non-siklikal melemah 0,66 persen, sektor siklikal menyusut 0,77 persen, dan sektor keuangan turun 1,66 persen. Sektor properti, teknologi, dan infrastruktur masing-masing turun 1,58 persen, 1,45 persen, dan 1,75 persen.


Pada sesi pertama perdagangan, saham MEDC turun 2,64 persen ke posisi Rp 1.290 per saham. Saham ini dibuka dengan penurunan 25 poin ke posisi Rp 1.300 per saham, dengan level tertinggi Rp 1.315 dan terendah Rp 1.290 per saham. Frekuensi perdagangan saham MEDC mencapai 3.535 kali dengan volume perdagangan 196.267 saham dan nilai transaksi sebesar Rp 25,5 miliar.


Sementara itu, saham SIDO turun 2,7 persen ke posisi Rp 715 per saham. Saham ini dibuka dengan penurunan lima poin ke posisi Rp 730 per saham, dan berada di level tertinggi Rp 730 serta terendah Rp 705 per saham. Frekuensi perdagangan saham SIDO mencapai 2.606 kali dengan volume perdagangan 91.133 saham dan nilai transaksi sebesar Rp 6,5 miliar.


**Editor: Abraham**

Techy Pranav PKD ARTTechy Pranav PKD ARTTechy Pranav PKD ARTTechy Pranav PKD ARTTechy Pranav PKD ARTTechy Pranav PKD ARTTechy Pranav PKD ARTTechy Pranav PKD ARTTechy Pranav PKD ARTTechy Pranav PKD ARTTechy Pranav PKD ARTTechy Pranav PKD ART
Techy Pranav PKD ARTTechy Pranav PKD ARTTechy Pranav PKD ARTTechy Pranav PKD ARTTechy Pranav PKD ARTTechy Pranav PKD ARTTechy Pranav PKD ARTTechy Pranav PKD ARTTechy Pranav PKD ART